Senin, 27 Desember 2010

reftilia

Ular sanca kembang
Ordo : Squamata
Upaordo: Serpentes
Famili : Pythonidae
Genus : Python
Spesies : Python reticulatus
Pakan : Marmut, bebek
Ciri-ciri : Sanca kembang ini mudah dikenali karena umumnya bertubuh besar. Keluarga sanca (Pythonidae) relatif mudah dibedakan dari ular-ular lain dengan melihat sisik-sisik dorsalnya yang lebih dari 45 deret, dan sisik-sisik ventralnya yang lebih sempit dari lebar sisi bawah tubuhnya. Di Indonesia barat, ada lima spesiesnya: tiga spesies bertubuh gendut pendek yakni kelompok ular peraca (Python curtus group: P. curtus, P. brongersmai dan P. breitensteini) di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaya.
Dua spesies yang lain bertubuh relatif panjang, pejal berotot: P. molurus (sanca bodo) dan P. reticulatus. Kedua-duanya menyebar dari Asia hingga Sunda Besar, termasuk Jawa. P. molurus memiliki pola kembangan yang berbeda dari reticulatus, terutama dengan adanya pola V besar berwarna gelap di atas kepalanya. Sanca kembang memiliki pola lingkaran-lingkaran besar berbentuk jala (reticula, jala), tersusun dari warna-warna hitam, kecoklatan, kuning dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya. Satu garis hitam tipis berjalan di atas kepala dari moncong hingga tengkuk, menyerupai garis tengah yang membagi dua kanan kiri kepala secara simetris. Dan masing-masing satu garis hitam lain yang lebih tebal berada di tiap sisi kepala, melewati mata ke belakang.
Sisik-sisik dorsal (punggung) tersusun dalam 70-80 deret; sisik-sisik ventral (perut) sebanyak 297-332 buah, dari bawah leher hingga ke anus; sisik subkaudal (sisi bawah ekor) 75-102 pasang. Perisai rostral (sisik di ujung moncong) dan empat perisai supralabial (sisik-sisik di bibir atas) terdepan memiliki lekuk lubang penghidu bahang (heat sensor pits) yang dalam (Tweedie 1983)

Ular koros

Ordo: Squamata
Upaordo: Serpentes
Famili: Colubridae
Genus: Ptyas
Spesies: Ptyas mucocus
Pakan :
Ular jali bertubuh cukup besar, hingga 2 meter panjangnya. Sisi atas tubuh (dorsal) berwarna coklat muda kekuningan hingga abu-abu kehitaman. Bagian sebelah depan (anterior) biasanya berwarna lebih terang dari ekornya yang kehitaman. Sisik-sisik di atas ekor bertepi hitam, sehingga terkesan bergaris-garis seperti memakai stocking hitam.
Sisi bawah tubuh (ventral) berwarna kekuningan sampai kuning terang. Matanya berukuran besar. Kerabatnya yang mirip adalah Ptyas mucosus; dibedakan dengan adanya loreng-loreng hitam di bibirnya dan di tubuh bagian belakang. P. mucosus umumnya juga bertubuh lebih besar, hingga lebih dari 3 m panjangnya.

Iguana hijau

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Sauropsida
Ordo: Squamata
Upaordo: Iguania
Famili: Iguanidae
Genus: Iguana
Species : Iguana iguana
Iguana ialah sejenis kadal yang hidup di daerah tropis di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia. Pertama kali mereka disebutkan oleh seorang naturalis berkebangsaan Austria Josephus Nicolaus Laurenti pada tahun 1768. Ada 2 spesies yang berbeda dari jenis kadal ini: iguana hijau dan iguana Antilles Kecil.
Kedua spesies kadal tersebut memiliki lipatan kulit di bawah rahang, sekumpulan kulit yang mengeras yang berderet di punggungnya hingga ekor, dan "mata ketiga" di kepalanya. Mata ini disebut sebagai mata parietal, yang mirip seperti tonggak di atas kepalanya. Di belakang lehernya ada sisik kecil yang menyerupai paku panjang, dan disebut tuberculate scale. Iguana juga memiliki sisik besar bundar di pipinya yang disebut sebagai selubung subtimpani.
Iguana memiliki penglihatan yang baik dan bisa melihat bentuk, bayangan, warna, dan gerakan pada jarak yang jauh. Iguana menggunakan matanya untuk mengarahkannya mengarungi hutan lebat, untuk menemukan makanan. Mereka juga menggunakan matanya untuk berkomunikasi dengan anggota spesies yang sama.
Mereka merespon rangsangan visual berupa warna seperti jingga, kuning, merah muda, dan biru yang terdapat pada substansi makanan mereka.
Telinga iguana disebut timpanum, yang merupakan gendang telinga iguana dan terdapat di kanan atas selubung subtimpani dan di belakang mata. Ini adalah bagian tubuh iguana yang amat tipis dan lembut, dan amat penting untuk pendengarannya.
Mereka sering kali sulit untuk diketahui keberadaannya karena kemampuan mereka untuk menyatu dengan lingkungannya. Warna hijau alaminya sangat membantu dalam menyembunyikan dirinya dari predator.
Biawak
Ordo: Squamata
Subordo: Sauria/Lacertilia
Family: Varanidae
Genus: Varanus
Species: Varanus salvator
Monitor Air, (Varanus salvator) adalah spesies besar biawak mampu tumbuh 3,21 meter (10,5 ft) panjang, dengan ukuran rata-rata kebanyakan orang dewasa sebesar 1,5 meter (4 ft 11 in) panjang [1] Maksimum. Varanus salvator berat dapat lebih dari 25 kg (55 lb), tetapi kebanyakan ukuran setengah itu. otot tubuh mereka dengan ekor panjang, kuat, lateral terkompresi. monitor Air merupakan salah satu biawak yang paling umum ditemukan di seluruh Asia, dan mulai dari Sri Lanka, India, Indocina, Semenanjung Malaysia dan berbagai pulau di Indonesia, hidup di daerah dekat dengan air.

Ular picung

Ordo: Squamata
Upaordo: Serpentes
Famili: Colubridae
Genus: Rhabdophis
Spesies: Rhabdophis subminiatus
Ular yang bertubuh kecil ramping. Panjang tubuh maksimal mencapai 130 cm pada ras-ras utara, namun ras Sumatra hanya mencapai panjang 80 cm dan umumnya sekitar 60 cm saja (David and Vogel, 1996).
Kepala hewan dewasa berwarna hijau batu (hijau zaitun gelap) di sisi atas, dengan warna kuning dan merah terang di belakangnya sampai ke tengkuk. Bibir berwarna kuning atau kekuningan, dengan coret hitam serupa koma di bawah mata (pada sisik labial no 5 dan 6), dan mungkin pula terdapat beberapa bintik hitam pada sisik-sisik labial di mukanya. Pada hewan muda, terdapat sebuah pola hitam di belakang kepala di depan warna kuning di atas leher.
Dorsal (sisi atas tubuh) kecoklatan atau coklat zaitun, merata atau dengan pola-pola hitam dan kuning muda serupa jala. Sisi ventral (bawah tubuh) berwarna kekuningan, dengan bintik-bintik hitam pada tepi sisik ventral.
Sisik-sisik dorsal dalam 19 deret, semua berlunas kuat kecuali satu deret terbawah. Sisik-sisik ventral 132-175 buah, sisik anal (penutup anus) berpasangan, sisik-sisik subkaudal (di bawah ekor) 65-87 pasang.
Perisai labial (bibir) atas berjumlah 8 buah, yang ke-3 hingga ke-5 menyentuh mata. Dua buah sisik anterior temporal terdapat di masing-masing sisi kepala. Lubang hidung mengarah ke samping.

Ular kobra

Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Family : Elapidae
Genus : Naja
Species : Naja sputatrix
Pakan :
Ular sendok atau yang juga dikenal dengan nama kobra adalah sejenis ular berbisa dari suku Elapidae. Disebut ular sendok (Jw., ula irus) karena ular ini dapat menegakkan dan memipihkan lehernya apabila merasa terganggu oleh musuhnya. Leher yang memipih dan melengkung itu serupa bentuk sendok atau irus (sendok sayur).
Istilah kobra dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Inggris, cobra, yang sebetulnya juga merupakan pinjaman dari bahasa Portugis. Dalam bahasa terakhir itu, cobra merupakan sebutan umum bagi ular, yang diturunkan dari bahasa Latin colobra (coluber, colubra), yang juga berarti ular. Ketika para pelaut Portugis di abad ke-16 tiba di Afrika dan Asia Selatan, mereka menamai ular sendok yang mereka dapati di sana dengan istilah cobra-capelo, ular bertudung. Dari nama inilah berkembang sebutan-sebutan yang mirip dalam bahasa-bahasa Spanyol, Prancis, Inggris dan lain-lain bahasa Eropa.
Ular sendok dalam bahasa Indonesia merujuk pada beberapa jenis ular dari marga Naja. Sedangkan ular king-cobra (Ophiophagus hannah) biasanya disebut dengan istilah ular anang atau ular tedung.
kerap menyemburkan bisa (bahasa Latin sputare, meludah). Menyebar mulai dari Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Flores hingga Alor. Kemungkinan juga di pulau-pulau sekitarnya.

Ular hijau pucuk

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Upaordo: Serpentes
Famili: Colubridae
Genus : Dryophis
Spesies: Dryophis prasinus
Ular berwarna hijau dengan panjang tubuh keseluruhan mencapai 2 m, meski kebanyakan sekitar 1,5 m atau lebih; lebih dari sepertiganya adalah ekornya yang kurus seperti cambuk.Kepala panjang meruncing, jelas lebih besar daripada leher yang kurus bulat seperti ranting hijau. Mata besar, kuning, dengan celah mata (pupil) mendatar. Panjang moncong sekurangnya dua kali panjang mata. Pipi dengan lekukan serupa saluran horizontal ke arah hidung, memungkinkan mata melihat dengan pandangan stereoskopik dan memperkirakan lokasi mangsa dengan lebih tepat.
Sisi atas tubuh (dorsal) hijau terang atau hijau agak muda, merata hingga ke ekor yang biasanya sedikit lebih gelap. Terkadang, bila merasa terusik, ular gadung akan melebarkan, memipihkan dan melipat lehernya serupa huruf S, sehingga muncul warna peringatan berupa belang-belang putih dan hitam pada kulit di bawah sisiknya. Sisi bawah tubuh (ventral) hijau pucat keputihan, dengan garis tipis kuning keputihan di sepanjang tepi bawah tubuh (ventrolateral).
Perisai (sisik-sisik besar) di bibir atas (supralabial) 8-9 buah, yang nomor 4 sampai 6 menyentuh mata. Sisik-sisik dorsal dalam 15 deret, 13 deret di dekat ekor. Sisik-sisik ventral 189-241 buah; sisik anal berbelah, jarang tunggal; sisik-sisik subkaudal 169-183 buah (Tweedie 1983: 154-207 buah).

Ular jali

Ordo: Squamata
Sub Ordoordo: Serpentes
Famili: Colubridae
Genus: Ptyas
Spesies: Ptyas korros
Ular jali bertubuh cukup besar, hingga 2 meter panjangnya. Sisi atas tubuh (dorsal) berwarna coklat muda kekuningan hingga abu-abu kehitaman. Bagian sebelah depan (anterior) biasanya berwarna lebih terang dari ekornya yang kehitaman. Sisik-sisik di atas ekor bertepi hitam, sehingga terkesan bergaris-garis seperti memakai stocking hitam.
Sisi bawah tubuh (ventral) berwarna kekuningan sampai kuning terang. Matanya berukuran besar. Kerabatnya yang mirip adalah Ptyas mucosus; dibedakan dengan adanya loreng-loreng hitam di bibirnya dan di tubuh bagian belakang. P. mucosus umumnya juga bertubuh lebih besar, hingga lebih dari 3 m panjangnya.

Ular kadut karung

Order: Squamata
Suborder: Serpentes
Family: Acrochordidae
Genus: Acrochordus
Species: Acrochordus javanicus
Orang dewasa tumbuh menjadi 8,25 kaki (2,5 m) panjang. Mereka memiliki kulit luar biasa longgar dan. Diketahui memangsa ikan besar, seperti ikan patin belut-ekor. Betina biasanya lebih besar daripada laki-laki dan mereka telah dikenal untuk melahirkan hingga 17 muda. Masyarakat penduduk asli Australia utara sering berburu ular ini karena mereka cukup umum. Seperti ular yang dekat bergerak tanpa dukungan air pemburu hanya melemparkan setiap ular yang baru tertangkap di bank dan terus berburu sampai mereka telah cukup. Di New Guinea kulit digunakan untuk membuat drum.

Ular tanah

Order: Squamata
Suborder: Serpentes
Family: Viperidae
Subfamily: Crotalinae
Genus: Angkistrodon
Species: Angkistrodon rhodostoma
Mencapai suatu panjang rata-rata 76 cm, dengan perempuan yang lebih besar dari laki-laki. Kadang-kadang, mereka mungkin tumbuh lebih besar 91 cm. Ini adalah satu-satunya pit viper Asia dengan skala besar dan skala mahkota punggung halus.

Kadal panama

Ordo : Squamata
Infraordo : Scincomorpha
Family : Scincidae
Genus : Tillqua
Species : Tillqua gigas
Pakan : sayur, buah.
skinks Blue-berlidah sangat erat terkait dengan marga Cyclodomorphus dan Hemisphaeriodon. Semua spesies yang ditemukan di daratan Australia dengan pengecualian gigas Tiliqua yang terjadi di New Guinea dan berbagai pulau Indonesia. Salah satu subspesies scincoides Tiliqua juga ditemukan pada beberapa pulau Indonesia kecil antara Australia dan New Guinea. nigrolutea Tiliqua adalah satu-satunya spesies ini di Tasmania. Dengan pengecualian dari lidah-biru kerdil, mereka kadal relatif besar (hingga 37 cm panjang total), cahaya-bertubuh, berkaki pendek, lebar dengan kepala yang berbeda dan gigi kusam dan mempunyai Taring.

Ular sapi

Ordo : Squamata
Sub Ordo : Serpentes
Family : Colubridae
Genus : Elaphe
Species : Elaphe radiate
Pakan : Bancet, tikus.
Tikus Ular dari genus Elaphe menengah sampai besar, constrictors non-berbisa yang sebagian besar pakan pada tikus.
Setelah kelompok lebih dari tiga puluh berbeda dan hampir tidak terkait ular yang tersebar di seluruh belahan bumi utara, Elaphe sekarang hanya terdiri dari sepuluh spesies dari Eropa Timur dan Asia.

Ular hijau bungka

Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Family : Crotalidae
Genus : Trimeresurus
Species : Trimeresurus alborabris
Pakan : Serangga, cicak, katak.
Ular yang sedang besarnya, agak gemuk pendek dan tak begitu lincah. Kepala jelas menjendol besar, seperti seekor kodok yang ‘tertancap’ di atas leher yang mengecil. Memiliki dekik pipi (loreal pit) yang besar dan menyolok di belakang lubang hidung di depan mata. Sepasang taring besar dan panjang yang bisa dilipat terdapat di bagian depan rahang atas, tertutup oleh selaput lendir mulut.Panjang ular jantan sekitar 60 cm dan yang betinanya bisa mencapai 80 cm. Berekor kecil pendek, sekitar 10-13 cm, namun kuat ‘meme Kepala dan tubuh bagian atas (dorsal) berwarna hijau daun, dengan bibir keputihan atau kekuningan (albolabris; albus, putih dan labrum, bibir). Terdapat warna belang-belang putih dan hitam pada kulit di bawah sisik pada tubuh bagian depan, yang baru nampak bila ular merasa terancam. Sisi bawah tubuh (ventral) kuning terang sampai kuning pucat atau kehijauan; pada hewan jantan dengan garis kuning yang lebih tua (atau lebih nyata) pada batas dengan warna hijau (garis ventrolateral). Sisi atas ekor berwarna kemerahan, seolah-olah terpulas oleh lipstik.Tak seperti kebanyakan ular, yang sisi atas kepalanya tertutup oleh sisik-sisik berukuran besar (disebut perisai) yang tersusun simetris, sisi atas kepala ular bangkai laut (dan umumnya marga Trimeresurus) ini ditutupi oleh banyak sisik kecil yang terletak tidak beraturan; setidaknya, tak membentuk pola simetris. Melintasi atas kepala di antara kedua matanya, terdapat sekitar 8-12 deret sisik kecil; tidak termasuk sebuah perisai supraokular yang sempit memanjang --kadang-kadang membesar pula-- di atas masing-masing bola matanya. Perisai labial (bibir) atas 10-11 (12) buah; yang paling depan bersatu sebagian atau seluruhnya dengan perisai nasal (hidung).Sisik-sisik dorsal kasar berlunas, tersusun dalam 21 (jarang 19) deret. Sisik ventral 155-166 buah pada hewan jantan, dan 152-176 pada yang betina. Sisik subkaudal (di bawah ekor) 60-72 pasang pada ular jantan dan 49-66 pasang pada ular betina.

Ular king kobra

Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Family : Elapidae
Genus : Ophiophagus
Species : Ophiophagus Hannah
Pakan :
Kulit ular ini adalah baik zaitun hijau, cokelat, atau hitam dan memiliki samar, kuning pucat band lintas di sepanjang tubuh. perut adalah krim atau kuning pucat, dan skala yang halus. Muda yang mengkilat hitam dengan pita kuning sempit (bisa salah untuk ular Banded tapi mudah diidentifikasi dengan tudung diperluas). Kepala ular dewasa dapat cukup besar dan besar dalam penampilan, meskipun seperti ular, mereka dapat memperluas rahang mereka untuk menelan item mangsa besar. Memiliki pergigian proteroglyph, berarti ia memiliki dua pendek, taring tetap di depan mulut yang menyalurkan racun ke dalam mangsa seperti jarum suntik. laki-laki ini lebih besar dan lebih tebal dibandingkan yang betina. Jangka hidup rata-rata King Cobra adalah sekitar 20 tahun.

Ular babi

Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Family : Colubridae
Genus : Elaphe
Species : Elaphe flavolineata
Pakan : tikus, ikan.
Black Rat Snake tembaga atau kuning bergaris-garis Ular (Elaphe flavolineata) adalah spesies ular.

Komodo

Ordo : Squamata
Subordo : Lacertilia
Family : Varanidae
Genus : Varanus
Species : Varanus komodoensis
Dalam liar, sebuah naga Komodo dewasa biasanya memiliki berat sekitar 70 kilogram (150 lb), walaupun spesimen penangkaran sering lebih berat. Spesimen liar terbesar diverifikasi adalah 3,13 meter (10.3 kaki) dan berat 166 kg (370 lb), termasuk makanan dicernakan. Komodo memiliki ekor yang sepanjang tubuhnya, serta sekitar 60 gigi bergerigi sering diganti yang dapat mengukur sampai 2,5 cm (1 inci) panjangnya. air liur adalah sering darah-biruan, karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva yang secara alami robek selama makan . Hal ini membuat budaya ideal untuk bakteri mematikan yang hidup di dalam mulutnya. Ia juga memiliki panjang, kuning, sangat bercabang lidah.
http://en.wikipedia.org/wiki/Komodo_dragon
Kura-kura gajah

Ordo : Testudinata
Family : Testudinidae
Genus : Geochelone
Species : Geochelone gigantea
Pakan : daun talas, papaya, bunga.
Tempurungnya bewarna kelabu gelap atau hitam dengan bentuk kubah tinggi. Ia mempunyai kaki bersisik tegap untuk menyokong badannya yang berat. Leher kura-kura Aldabra amat panjang, sunggupun jika dibandingkan dengan saiznya yang besar, yang membantunya meragut dahan pokok sehingga satu meter tinggi dari aras tanah bsebagai sumber makanan.Kura-kura betina biasanya lebih kecil berbanding kura-kura jantan, dengan spesimen biasa berukuran sekitar 90 cm (35 inci) panjang dan seberat sekitar 150 kg (330 paun).
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kura-kura_Aldabra

Kura-kura hias

Ordo : Testudinata
Family : Emididae
Genus : Coura
Species : Coura sp.
Pakan : ikan, buah-buahan.
Tempurungnya bewarna kelabu gelap atau hitam. Ia mempunyai selaput renang pada kakinya, karapaksny juga tidak seperti kura-kura gajah,dan cirri yang menonjol dari kura-kura ini pada telinganya terdapatr garis merah.

Kura-kura aligator

Ordo : Testudinata
Family : Chelidridae
Genus : Macrocheys
Species : Macrochelys temminckii
Pakan : ikan mujair.
Buaya Gertakan Penyu ini ditandai dengan berat, kepala besar, dan tebal, shell panjang dengan tiga alur dorsal skala besar (osteoderms) memberikan tampilan primitif mengingatkan beberapa dilapisi dinosaurus .. Mereka dapat segera dibedakan dari Common Gertakan Turtle oleh tiga baris berbeda dari duri dan mengangkat piring pada karapas , sedangkan Common Gertakan Turtle memiliki karapas halus. Mereka adalah solid abu-abu , coklat , hitam , atau zaitun hijau dalam warna, dan sering tertutup alga . Mereka telah memancarkan kuning pola di sekitar mata, melayani untuk memecahkan garis besar dari mata dan menjaga penyu kamuflase . Mata mereka juga dikelilingi oleh bintang pengaturan berbentuk berdaging berserabut "bulu mata."

Kura- kura batok

Garis-garis kuning yang khas di wajah kuya batok
Kura-kura dengan tempurung punggung (karapas) yang cenderung membulat tinggi dan perisai perut (plastron) yang dapat ditekuk menurut garis melintang, sedemikian sehingga dapat menyembunyikan kepala dan tungkainya rapat-rapat. Terdapat tiga buah lunas (tonjolan memanjang) di atas perisai punggung, yakni di tengah keping-keping perisai vertebral dan di kanan kirinya pada keping-keping kostal dekat perbatasan dengan keping vertebral. Keping-keping vertebral hampir sama panjang, kecuali no 5 yang lebih pendek; dengan urutan no 2 > 3 > 1 > 4 > 5. Perisai perut tidak berlekuk pada ujung depan dan ujung belakang.[1] Pada hewan jantan, perisai perut bagian belakang agak melekuk (cekung).Sisi bawah kuya batok betina. Dari SimeuluePunggung berwarna kehitaman, kecoklatan hingga coklat-zaitun. Perutnya putih kotor atau krem, dengan bercak-bercak besar kehitaman. Kepala berwarna hitam dengan tiga garis kuning yang khas: pada sekeliling tepi kepala di atas mata, pada pipi, dan pada bibirnya. Garis kuning juga terdapat sepanjang tepi kaki-kakinya

Kura kura leher panjang

kura berleher ular itu memisahkan diri dari New Guinea Turtle berleher ular dan dianggap sebagai spesies yang berbeda pada tahun 1994 setelah Dr Anders Rhodin, direktur Chelonian Research Foundation di Lunenburg (Massachusetts), menemukan bahwa ada perbedaan antara dua spesies. Kura-kura berleher ular Pulau Roti pertama ditemukan pada tahun 1891 oleh George Albert Boulenger. Mereka diberi nama Dr William McCord, seorang dokter hewan dan ahli penyu dari Hopewell Junction, New York.

karapas bisa mencapai panjang antara 18 dan 24 cm. Panjang leher sama. Warna karapas adalah abu-abu pucat coklat. Kadang-kadang ada juga spesimen yang berwarna cokelat warna. plastron adalah penggemar putih pucat. Leher berwarna coklat gelap pada upperparts dengan tuberkulum bulat. Para bawah hamster berwarna putih krem. iris berwarna hitam dikelilingi oleh cincin putih. Its habitat adalah rawa-rawa, persawahan, dan danau kecil.

Kura kura bulus

Kura-kura yang hidup di air, dengan diameter punggung mencapai 100 cm, meskipun umumnya hanya hingga 60 cm saja. Kepala membulat, dengan mata kecil dan lubang hidung yang terletak di ujung belalai yang kecil dan pendek. Perisai relatif membundar, tertutupi oleh kulit tebal yang lunak dan licin, dengan bintil-bintil dan lipatan (gigir) rendah memanjang yang halus dan terputus-putus. Lehernya panjang, sehingga kepalanya dapat menjangkau sekurangnya setengah dari perisainya. Tungkai depan dan belakang dengan selaput penuh, cakar-cakarnya kuat dan berkuku runcing terutama pada tungkai depan.[1]Sisi bawah tubuh.Warnanya bervariasi mulai dari hitam, abu-abu hingga kecoklatan. Hewan-hewan yang muda memiliki bintik-bintik kekuningan, terang ataupun buram. Kadang-kadang terdapat 6-10 bercak bulat agak gelap bertepi putih, tersusun dalam deretan melengkung di punggungnya. Sisi bawah tubuh halus licin, berwarna keputihan.

Buaya muara
Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah sejenis buaya yang terutama hidup di sungai-sungai dan di laut dekat muara. Daerah penyebarannya dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur.
Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Penyebarannya pun juga "terluas" di dunia; buaya muara memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala (Sri Lanka, Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu). Sedangkan habitat favorit untuk mereka tentu saja perairan Indonesia dan Australia.
Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya. Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin).Selain terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai Jenis buaya terganas di dunia.

Buaya irian
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Sauropsida
Ordo: Crocodilia
Famili: Crocodylidae
Genus: Crocodylus
Spesies: C. Novaeguineae
Panjang tubuhnya sampai sekitar 3,35 m pada yang jantan, sedangkan yang betina hingga sekitar 2,65 m. Buaya ini memiliki sisik-sisik yang relatif lebih besar daripada buaya lainnya apabila disandingkan. Di bagian belakang kepala terdapat 4–7 sisik lebar (post-occipital scutes) yang tersusun berderet melintang, terpisah agak jauh di kanan-kiri garis tengah tengkuk. Sisik-sisik besar di punggungnya (dorsal scutes) tersusun dalam 8–11 lajur dan 11–18 deret dari depan ke belakang tubuh. Sisik-sisik perutnya dalam 23–28 deret (rata-rata 25 deret) dari depan ke belakang
Buaya senyulong
Buaya sepit atau senyulong (Tomistoma schlegelii) adalah spesies buaya yang ukuran tubuhnya lebih kecil dan pendek, dengan panjang maksimal hanya 3,5 meter. Bentuk moncong runcing serta sempit. Dan habitat aslinya banyak ditemukan di sungai-sungai pedalaman Sulawesi, Sumatera maupun Kalimantan.
Buaya senyulong
Dari sudut pandang morfologi, awalnya telah ditempatkan dalam keluarga Crocodylidae, namun studi imunologi terbaru menyatakan bahwa lebih erat terkait dengan gharial daripada awalnya pikir. Ini, bersama dengan kerabat dekat fosil seperti Maroccosuchus, kadang-kadang digolongkan dalam keluarga Gavialidae. [1] Tomistoma adalah dibuat-buat sangat besar, secara konsisten mencapai 5 dan mungkin bahkan 6 meter panjangnya..
http://en.wikipedia.org/wiki/False_gharial

mamalia

Landak
Klasifikasi

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Erinaceomorpha
Famili : Erinaceidae

Landak adalah hewan mamalia berduri yang termasuk subfamilia Erinaceinae dan ordo Erinaceomorpha. Ada 17 spesies landak yang terbagi menjadi lima genera, yang dapat ditemukan di Eropa, Asia, dan Afrika.

Subfamilia Erinaceinae (Landak)[1]
• Genus Atelerix
o Landak berjari empat, Atelerix albiventris
o Landak Afrika Utara, Atelerix algirus
o Landak Afrika Selatan, Atelerix frontalis
o Landak Somalia, Atelerix sclateri
• Genus Erinaceus
o Landak Amur, Erinaceus amurensis
o Landak dada putih selatan, Erinaceus concolor
o Landak Eropa, Erinaceus europaeus
o Landak dada putih utara, Erinaceus roumanicus
• Genus Hemiechinus
o Landak telinga panjang, Hemiechinus auritus
o Landak telinga panjang India, Hemiechinus collaris
• Genus Mesechinus
o Landak Daur, Mesechinus dauuricus
o Landak Hugh, Mesechinus hughi
• Genus Paraechinus
o Landak gurun, Paraechinus aethiopicus
o Landak Brandt, Paraechinus hypomelas
o Landak India, Paraechinus micropus
o Landak telanjang, Paraechinus nudiventris
Lutung

Klasifikasi

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primates
Famili : Cercopithecidae
Genus : Trachypithecus

Lutung (atau dalam bahasa lain disebut langur) merupakan kelompok monyet Dunia Lama yang membentuk genus Trachypithecus. Secara garis besar, lutung tersebar di dua wilayah: Asia Tenggara (India barat daya, Tiongkok selatan, Kalimantan, dan Bali) dan India selatan berikut Sri Lanka.
Lutung berbadan langsing dan berekor panjang. Warna bulu (rambut) tubuhnya berlainan tergantung spesiesnya, dari hitam dan kelabu, hingga kuning emas. Jika dibandingkan dengan kakinya, tangan lutung terbilang pendek, dengan telapak yang tidak berbulu. Ukuran lutung berkisar antara 40-80 cm, dengan berat 5-15 kg; pejantan berbadan lebih besar daripada betinanya. Tonjolan di atas matanya membedakan lutung dari saudara dekatnya, surili.
Lutung hidup di hutan, terutama hutan hujan. Sehari-hari bergelayutan dan melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, lutung termasuk hewan siang (hewan diurnal), dan sangat aktif pada pagi dan sore hari. Hewan ini hidup bergerombol antara 5-20-an yang dipimpin oleh seekor jantan. Suara pejantan ini sangat nyaring, ditujukan terutaman untuk mengingatkan agar kelompok lain tidak memasuki wilayahnya.
Lutung termasuk herbivora yang terutama makan dedaunan, buah-buahan, dan kuncup bunga. bahan makanan yang cenderung keras ini bisa dicerna, karena lutung memiliki empat kamar pada lambungnya.
Biasanya, lutung beranak satu, dengan masa hamil tujuh bulan. Salah satu hal yang menarik dari monyet ini adalah anaknya yang berbulu keemasan, dan dipelihara oleh seluruh betina dalam kelompok. Seiring dengan bertambahnya umur, warna keemasan pada rambutnya ini akan semakin pudar berganti gelap hingga akhirnya mencapai dewasa pada umur 4-5 tahun. Hewan ini bisa hidup hingga 20 tahun.

Anjing
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Upakerajaan : Eumetazoa
Filum : Chordata
Upafilum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Upakelas : Theria
Ordo : Carnivora
Upaordo : Caniformia
Famili : Canidae
Upafamili : Canidae
Bangsa : Canini
Genus : Canis
Spesies : C. lupus
Upaspesies : C. l. familiaris


Anjing adalah mamalia karnivora yang telah mengalami domestikasi dari serigala sejak 15.000 tahun yang lalu[2] atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA.[3] Penelitian lain mengungkap sejarah domestikasi anjing yang belum begitu lama.[4][5][6]
Anjing telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari anjing tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahua hingga Irish Wolfhound yang tingginya lebih dari satu meter. Warna bulu anjing bisa beraneka ragam, mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu (sering disebut "biru"), dan coklat. Selain itu, anjing memiliki berbagai jenis bulu, mulai dari yang sangat pendek hingga yang panjangnya bisa mencapai beberapa sentimeter. Bulu anjing bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut seperti benang wol.
Rusa
Klasifikasi

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Upaordo : Ruminantia
Famili : Cervidae

Rusa, sambar, atau menjangan (Bahasa Inggris: deer) adalah hewan mamalia pemamah biak (ruminan) yang termasuk familia Cervidae. Salah satu ciri khas rusa adalah adanya antler (tanduk rusa), dan bukan tanduk, yang merupakan pertumbuhan tulang yang berkembang setiap tahun (biasanya pada musim panas) terutama pada rusa jantan (walaupun ada beberapa pengecualian). Ada sekitar 34 spesies rusa di seluruh dunia yang terbagi menjadi dua kelompok besar: kelompok rusa dunia lama yang termasuk subfamilia Muntiacinae dan Cervinae; serta kelompok rusa dunia baru, Hydropotinae dan Odocoilinae

Setan Tasmania
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Infrakelas : Marsupialia
Ordo : Dasyuromorphia
Famili : Dasyuridae
Upafamili : Dasyurinae
Bangsa : Dasyurini
Genus : Sarcophilus
Spesies : S. harrisii

Setan Tasmania (Sarcophilus harrisii), juga disebut dalam bahasa Inggris "Tasmanian Devil" adalah seekor binatang marsupialia karnivora yang kini hanya terdapat di negara bagian pulau Tasmania di Australia. Setan Tasmania adalah satu-satunya anggota genus Sarcophilus yang masih hidup. Ukuran binatang ini sama dengan seekor anjing kecil, tetapi badannya kekar dan berotot. Setan Tasmania adalah marsupialia karnivora terbesar di dunia. Binatang ini dicirikan oleh warna bulunya yang hitam, baunya yang kuat bila sedang ketakutan, suaranya yang sangat keras dan mengganggu, dan sifatnya yang berbahaya bila sedang mengasuh anak-anaknya. Setan Tasmania dikenal sebagai binatang pemburu dan memakan sisa-sisa binatang lain. Meskipun biasanya hidup soliter, kadang-kadang ia makan bersama dengan Setan Tasmania lainnya.
Setan Tasmania menjadi musnah di daratan benua Australia sekitar 400 tahun sebelum Pemukiman bangsa Eropa pada 1788. Karena dianggap sebagai ancaman terhadap ternak sapi di Tasmania, Setan Tasmania diburu hingga 1941, ketika mereka secara resmi dilindungi. Sejak akhir 1990-an penyakit tumor muka Setan Tasmania telah mengurangi populasinya secara drastis dan kini mengancam kebertahanan spesies ini yang kemungkinan segera akan dimasukkan dalam daftar binatang yang terancam punah. Saat ini berbagai program dilakukan oleh pemerintah Tasmania untuk mengurangi dampak penyakit ini.

Kuda
Klasifikasi

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Famili : Equidae
Genus : Equus
Spesies : E. caballus

Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama merupakan salah satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau bajak. Pada beberapa daerah, kuda juga digunakan sebagai sumber makanan. Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 SM, bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadi sejak 2000 SM.

Kapibara
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Upakerajaan : Eumetazoa
Filum : Chordata
Upafilum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Upaordo : Hystricomorpha
Famili : Caviidae
Upafamili : Hydrochoerinae
Genus : Hydrochoerus
Spesies : H. hydrochaeris
Kapibara (Hydrochaeris hydrochaeris) merupakan jenis hewan pengerat terbesar yang masih ada di dunia (Hewan pengerat terbesar yang telah punah adalah Phoberomys pattersoni). Kapibara merupakan hewan asli daerah tropis dan lembab di Amerika Selatan. Kapibara dapat ditemukan di daerah Timur Andes dari wilayah Kanal Panama sampai daerah utara Kolombia dan Venezuala, Uruguay, dan Provinsi Buenos Aires di Argentina.
Kapibara atau nama lainnya Cabiai (Cayenne), capybara (Brazil), carpincho (Argentina, Uruguay), chiguire, piropiro (Venezuela), chigüiro (Kolombia), kapoewa (Suriname), poncho (Panama, Kolombia), ronsoco (Peru) terlihat seperti marmut raksasa, dimana kapibara jantan mempunyai berat 35 sampai 65 kg dan kapibara betina beratnya 36 sampai 66 kg. Tubuh kapibara sangat besar tetapi tubuhnya yang pendek dan gemuk mempunyai panjang 105 sampai 135 cm dan tinggi 51 sampai 61 cm dari bahu.
Seperti hewan pengerat lainnya kapibara mempunyai dua buah gigi seri yang terus tumbuh selama hidupnya dan mereka harus menggerogoti dan mengunyah untuk memakai giginya. Warna bulunya bervariasi dari coklat sampai merah dan campuran antara keduanya, kulitnya keras dan bulunya berminyak. Kapibara mempunyai telinga yang pendek, hidung yang kecil, dan bulu yang pendek di seluruh tubuhnya. Mata hewan ini sangat kecil dan terletak di atas kepalanya dengan telinga dan hidung, juga memiliki benjolan yang besar yang merupakan kelenjar Scent. Kaki kapibara pendek tetapi kaki depannya lebih panjang daripada kaki belakangnya, serta pada jarinya mempunyai selaput. Mereka mempunyai 4 jari pada kaki depan dan 3 jari pada kaki belakang.

Gomphotherium
Klasifikasi

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Proboscidea
Famili : Gomphotheriidae
Genus : Gomphotherium

Gomphotherium (pengucapan: gom-fo-THEER-i-um) ("Welded Beast") adalah genus proboscidea punah yang berevolusi di Amerika Utara pada awal Miosen dari 13.650—3.6 juta tahun lalu, dan bertahan hidup selama 10 juta tahun.
Mereka kemudian menyebar ke benua Asia, Eropa dan Afrika setelah menurunnya ketinggian air laut yang memungkinkan mereka untuk menyeberang.[1] Mereka bertahan di masa Pliosen, dan sisa-sisanya telah ditemukan di Perancis, Jerman, Austria, Kansas, Pakistan dan Kenya.
Gomphotherium, juga dikenal dengan nama Trilophodon, Tetrabelodon, atau Serridentinus, berdiri setinggi 3}} {{#ifeq:3|1|m|m (9.8 kaki), dan memiliki banyak kemiripan dengan gajah modern. Namun, mereka punya empat taring; dua di rahang atas dan dua lagi terdapat di rahang bawahnya yang panjang. Gading bawahnya paralel dan berbentuk seperti sekop dan digunakan dengan cara yang sama. Tidak seperti gajah modern, taring atasnya ditutupi lapisan enamel. Jika dibandingkan dengan gajah, tengkoraknya lebih memanjang dan rendah. Hewan ini kemungkinan hidup di rawa atau tepi danau, menggunakan gading mereka untuk menggali atau mencabut tumbuhan air. Jika dibandingkan dengan proboscidea sebelumnya, Gomphotherium memiliki gigi geraham yang jumlahnya jauh lebih sedikit; salah satunya memiliki tepian yang tinggi untuk memperluas bidang gilas makanan.
Kerangka sempurna dari Gomphotherium telah ditemukan di Mühldorf, Jerman, tahun 1971.


Biawak komodo

Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Squamata
Upaordo : Autarchoglossa
Famili : Varanidae
Genus : Varanus
Spesies : V. komodoensis
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis[1]), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.[2] Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.[3]
Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.[4][5] Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.[6]
Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.

Sapi laut Steller
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Sirenia
Famili : Dugongidae
Upafamili : Hydrodamalinae
Genus : Hydrodamalis
Spesies : H. gigas

Sapi laut Steller (Hydrodamalis gigas) adalah mamalia sirenia besar yang telah punah dan sebelumnya dapat ditemukan di pantai laut Bering di Asia. Sapi laut Steller ditemukan di kepulauan Komander tahun 1741 oleh penyelidik alam Georg Steller, yang melakukan perjalanan dengan penjelajah Vitus Bering. Populasi kecil hidup di air Arktik di sekitar pulau Bering dan didekat pulau Medny. Namun, karena kedatangan manusia mereka hidup di pantai Pasifik utara.
Populasi sapi laut ada pada jumlah kecil dan terbatas ketika Steller mendeskripsikan mereka. Steller mengatakan bahwa mereka ditemukan pada grup, tetapi Stejneger memperkirakan terdapat lebih sedikit dari 1500 yang tersisa dan terancam punah karena diburu manusia.[1] Mereka dihabisi oleh pelaut, pemburu anjing laut, dan pedagang bulu yang mengikuti rute Bering ke Alaska, yang memburu mereka untuk makanan dan kulitnya yang digunakan untuk membuat kapal. Mereka juga diburu untuk lemaknya yang tidak hanya digunakan untuk makanan, tetapi juga sebagai lampu minyak karena tidak mengeluarkan asap atau bau dan dapat disimpan dalam waktu yang lama pada udara hangat. Pada tahun 1768, kurang dari 30 tahun singa laut ini ditemukan, singa laut Steller telah punah.
Fosil menandakan singa laut Steller sebelumnya menyebar di pantai Pasifik utara, mencapai Jepang selatan dan California. Tibanya manusia merupakan salah satu akibat kepunahan singa laut Steller.

Paus Sei
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Upkelas : Eutheria
Ordo : Cetacea
Upaordo : Mysticeti
Famili : Caviidae
Upafamili : Balaenoptiidae
Genus : Balaenoptera
Spesies : B. borealis

Paus Sei (dilafalkan: [seɪ] atau [saɪ]), Balaenoptera borealis, adalah Paus Balin, rorqual terbesar ketiga setelah Paus Biru dan Paus Sirip.[2] Binatang ini dapat ditemukan di belahan dunia di seluruh samudra dan tengah laut, dan menyukai perairan lepas pantai.[3] Binatang ini cenderung menghindari kutub dan perairan tropis dan perairan yang setengah tertutup. Paus Sei bermigrasi setiap tahun dari perairan dingin dan subkutub di musim panas menuju perairan hangat dan subtropis di musim dingin, meskipun di kebanyakan wilayah rute migrasi yang tepat tidak diketahui.[4]
Jangkauan panjang paus lebih dari 20 meter (66 kaki) dan massa lebih dari 45 ton.[4] Binatang ini mengkonsumsi rata-rata 900 kilogram (2.000 pon) makanan setiap hari, terutama copepoda dan krill, dan zooplankton lainnya.[5] Binatang ini tercepat dari seluruh cetacea, dan dapat menjangkau kecepatan lebih dari 50 kilometer per jam (31 mil per jam, lebih dari 27 knot) jarak pendek.[5] Nama paus ini berasal dari bahasa Norwegia untuk pollock, ikan yang ada di pantai Norwegia pada waktu yang sama dengan Paus Sei.[6]
Karena perburuan komersial berskala besar terhadap spesies ini, antara abad ke-19 dan abad ke-20, lebih dari 238.000 ekor spesies diambil,[7] Paus Sei kini adalah spesies yang dilindungi pada dunia internasional,[1] walaupun perburuan masih terjadi di bawah program penelitian kontroversial oleh Islandia dan Jepang.[8][9] Pada tahun 2006, terdapat sekitar 54.000 Paus Sei, sekitar seperlima populasinya sebelum diburu.[6]


Kelelawar
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Upkelas : Eutheria
Ordo : Chiroptera
Superordo : Laurasiatheria



Kelelawar adalah mamalia yang dapat terbang yang berasal dari ordo Chiroptera dengan kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap.
Klasifikasi
• Pteropodidae (kalong)
• Emballonuridae (Kelelawar ekor-trubus)
• Megadermatidae (Vampir palsu)
• Nycteridae (Kelelawar muka-cekung)
• Rhinolophidae (Kelelawar-ladam)
• Hipposideridae (Barong)
• Vespertilionidae (Kelelawar biasa)
• Molossidae (Kelelawar bibir-keriput)

Tikus tanah
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Soricomorpha
Famili : Talpidae



Tikus tanah adalah anggota mayoritas dari familia mamalia Talpidae dengan ordo Soricomorpha. Meskipun kebanyakan tikus tanah bersembunyi di dalam lubang di tanah, beberapa spesiesnya adalah akuatik atau semi-akuatik. Tikus tanah memiliki badan berbentuk silinder dan tertutup oleh bulu, dengan mata kecil yang dilindungi, sedangkan telinga tikus tanah tidak dapat terlihat mata. Tikus tanah memakan binatang invertebrata yang hidup di bawah tanah. Tikus tanah dapat ditemukan di Amerika Utara, Eropa dan Asia, meskipun tidak ada tikus tanah di Irlandia.
Makanan utama tikus tanah adalah cacing tanah dan invertebrata yang hidup di bawah tanah. Tikus tanah juga dapat menangkap tikus kecil yang berada di lubangnya. Karena air liur mereka mengandung racun yang dapat melumpuhkan cacing tanah.


Kelinci
Klasifikasi

Kerajaan : Animalia
Filum : Vertebrata
Superfilum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).[1]
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaanJenis-jenis kelinci == Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).[1]
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.[1]
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.[2]

Singa Marsupial
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Infrakelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Famili : Thylacoleonidae
Genus : Thylacoleo
Spesies : T. carnifex

Singa Marsupial (Thylacoleo carnifex, "singa marsupial kejam (atau 'pemotong daging')" dari thylakos - kantong, leo - songa, carnifex - pembunuh, penyiksa) adalah spesies mamalia marsupial karnivora yang telah punah yang hidup di Australia dari masa awal hingga akhir Plestosen (1.600.000–46.000 tahun lalu).[1] Meskipun namanya tidak berhubungan dengan Singa namun daripada itu, seperti kebanyakan marsupialia yang masih hidup, hewan ini termasuk anggota ordo Diprotodontia.

Mesonychid

Klasifikasi

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Infrskelas : Eutheria
Ordo : Mesonychia


Mesonychia ("Cakar Pertengahan") adalah ordo dari mamalia Karnivora punah yang berkerabat dekat dengan artiodactyl (ungulata), dan cetacea (lumba-lumba dan paus). Beberapa ahli menyatukan Mesonychia dengan paus untuk membentuk kelompok "Cete." Mereka pertama muncul pada Paleocene Awal dan punah besar-besaran di akhir Eocene lalu seluruhnya punah saat genus terakhir, Mongolestes punah di Oligocene Awal.
Cryptozoology
Mesonychids telah punah semenjak Oligocene awal, tapi seringkali dilaporkan adanya penampakan predator mirip kucing atau anjing yang memiliki kuku. Salah satu contohnya adalah Beast of Gévaudan, dimana beberapa laporan menjelaskan bahwa makhluk tersebut berbentuk seperti serigala besar yang memiliki kuku, bukan cakar.[1]:

Pelycosaur
Klasifikasi

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Superkelas : Tetrapoda
Kelas : Synapsida
Ordo : Pelycosauria


The pelycosaurs (dari Yunani πηλυξ, pelyx berarti 'mangkuk' dan σαυρος, sauros berarti 'kadal') adalah synapsida primitif dari Paleozoic Akhir . Beberapa spesies berukuran cukup besar dan dapat tumbuh hinga 3 meter atau lebih, walaupun beberapa spesies berukuran lebuh kecil.
Karakteristik


Cotylorhynchus (belakang), Ophiacodon dan Varanops
Setidaknya dua pelycosaur dengan cepat mengembangkan sirip yang tinggi, terdiri dari tulang belankang yang memanjang: jenis edaphosaurid dan jenis sphenacodontid. Dalam kehidupannya, hal ini mungkin telah ditutupi kulit, dan mungkin berfungsi sebagai alat pengatur suhu tubuh dan/atau untuk menarik pasangan. Fossil Pelycosaur telah ditemukan terutama di Eropa dan Amerika Utara, walaupun beberapa jenis yang kecil, dan terakhir bertahan diketahui berasal dari Rusia dan Afrika Selatan.
Dalam klasifikasi tradisional, ordo Pelycosauria adalah paraphyletic, yaitu kelompok hewan yang tidak mengandung semua keturunan dari nenek moyang utamanya, dan terkadang dibutuhkan oleh sistem berbeda dari penamaan organisme, phylogenetic nomenclature. Kemudian, Pelycosauria dianggap sebagai clade dibanding taxon dengan sebutan "ordo", dan termasuk kelompok Therapsida, yang juga memiliki kelompok Mamalia. Dalam taksonomi kuno, Therapsida dipisahkan dari Pelycosauria dalam ordo biologis mereka, dan mamalia terpisah dalam baik kedua kelas mereka.

Hyrax
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Infrakelas : Eutheria
Ordo : Hyracoidea
Famili : Procaviidae


Hyrax (dari bahasa yunani ὕραξ "shrewmouse") adalah sebagian spesies dari empat spesies yang cukup kecil, gemuk, dan merupakan mamalia herbivora di ordo Hyracoidea. Hyrax hidup di Afrika dan Timur tengah. Hewan ini merupakan sejenis kelinci kecil yang terdapat di asia dan afrika, kira-kira seukuran marmut. bertahan hidup dengan membuat rumah di dalam lubang atau celah bukit batu yang biasa terdapat di sepanjang sisi jurang yang terjal untuk menghindari para pemangsa seperti elang, rajawali, serigala, anjing hutan, ular serta musang. Hyrax (dari bahasa yunani ὕραξ "shrewmouse") adalah sebagian spesies dari empat spesies yang cukup kecil, gemuk, dan merupakan mamalia herbivora di ordo Hyracoidea. Hyrax hidup di Afrika dan Timur tengah. Hewan ini merupakan sejenis kelinci kecil yang terdapat di asia dan afrika, kira-kira seukuran marmut. bertahan hidup dengan membuat rumah di dalam lubang atau celah bukit batu yang biasa terdapat di sepanjang sisi jurang yang terjal untuk menghindari para pemangsa seperti elang, rajawali, serigala, anjing hutan, ular serta musang

klasifikasi mamalia

KLASIFIKASI MAMALIA

Jurusan Pendidikan Biologi
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
( STKIP ) Garut
2010
Klasifikasi Mamalia


Mamalia meliputi banyak ordo, antara lain:
1. Ordo Monotremata (mamalia berparuh dan berkloaka)
Ciri-ciri:
Gigi hanya ada sebelum dewasa. Berparuh, bertelur, mengeram, tubuh berambut, tidak mempunyai daun telinga (auricula atau pinnae). Hewan jantan mempunyai taji (berhubungan dengan kelenjar racun). Penis hanya satu lewat sperma (urin tidak), testis dalam abdomen. Oviduk bermuara kedalam kloaka, ekor pipih.
Hewan betina tidak beruterus dan tidak bervagina, tanpa puting susu tetapi menyusui anaknya. Pemakan invertebrata yang hidup air.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu platipus dengan ciri-ciri sbb:
a. Tubuh platipus ditutupi bulu berwarna coklat yang menjaga agar tubuhnya tetap hangat.
b. kaki platipus berselaput seperti bebek.
c. Platipus juga memiliki paruh seperti bebek. Paruh ini digunakan sebagai organ sensor.
d. Berat platipus berkisar antara di bawah 1 kg sampai dengan lebih dari 2 kg.
e. Panjang tubuhnya sekitar 30-40 cm dan panjang ekornya sekitar 10-15 cm (jantan) dan 8-13 cm (betina).
f. Platipus jantan lebih besar hingga 3x betinanya. Pada kulit tertutup rambut halus, yang terdiri dari dua rambut, yaitu rambut panjang dan rmbut pendek. Fungsi rambut pendek berfungsi untuk melindungi kulit supaya tidak basah.
g. Reproduksi : Ovipar, hewan ini bertelur dan kemudian diengkrami sendiri sampai beranak.
h. Pakan : Makanan dari platypus adalah bangsa krustacea, cacing serta ikan-ikan kecil.




Klasifikasi Platipus
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Monotremata
Famili : Ornithorhynchidae
Genus : Ornithorhynchus
Spesies : O. anatinus


2. Ordo Insektivora (mamalia pemakan insekta)
Ciri-ciri:
Berukuran sangat kecil sampai kecil, merupakan mamalia terestrial yang hidup dilubang, dipohon atau amfibius,kaki pentadactyl, giginya mempunyai puncak yang tajam, daerah olfaktori pada kepala lebih panjang daripada pada daerah kranial, tidak ada posorbital, tulang air mata tidak melebar ke wajah, dan biasanya mempunyai taju paroccipital yang jelas.


3. Carnivora (mamalia pemakan daging)
Ciri-ciri:
Berukuran kecil sampai besar,kakinya mempunyai 4 atau 5 jari yang bercakar melengkung dan tajam, mempunyai gigi seri tiga buah, terkorak kuat dengan kranium yang membulat, dan tidak terdapat lempeng postorbital.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu beruang kutub dengan ciri-ciri sbb:
Pada kulit tertutup lemak dan rambut putih, pada jantan fisiknya lebih besar dibanding pada betina. Pada moncong berwarna hitam, dan pada telapak kaki berwarna coklat. Beruang Polar dewasa jantan seberat antara 400 hingga 600 kilogram dan kadang kala melebihi 800 kg. Beruang Polar betina sekitar separuh berat beruang jantan dan biasanya seberat antara 200 hingga 300 kg. Beruang jantan dewasa sepanjang 240 hingga 260 sentimeter dan beruang betina antara 190 hingga 210 cm. Ketika baru lahir, bayi beruang seberat 600 hingga 700 gram. Makanannya yaitu Anjing laut dan Walrus.
Klasifikasi Beruang Kutub
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Carnivora
Genus : Carnivora
Spesies : U. maritimus

4. Ordo Rodentia (mamalia pengerat)
Ciri-ciri:
Berukuran kecil sampai besar, kaki dengan 5 jari, terdapat sebuah gigi seri atas yang besar, terkorak daerah wajah tidak berlubang-lubang, dan tidak terdapat keping postorbital.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu tikus rumah dengan ciri-ciri sbb:
Tikus rumah (Rattus rattus) adalah hewan pengerat biasa yang mudah dijumpai di rumah-rumah dengan ekor yang panjang dan pandai memanjat serta melompat. Hewan ini termasuk dalam subsuku Murinae dan berasal dari Asia. Namun demikian, ia lalu menyebar ke Eropa melalui perdagangan sejak awal penanggalan modern dan betul-betul menyebar pada abad ke-6. Selanjutnya ia menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tikus rumah pada masa kini cenderung tersebar di daerah yang lebih hangat karena di daerah dingin kalah bersaing dengan tikus got.
Tidak seperti saingannya, tikus got, tikus rumah adalah perenang yang buruk dan bangkainya sering ditemukan di sumur-sumur. Namun demikian, ia lebih gesit dan pemanjat ulung, bahkan berani "terbang". Warnanya biasanya hitam atau coklat terang, meskipun sekarang ada yang dibiakkan dengan warna putih atau loreng. Ukurannya biasanya 15-20 cm dengan ekor ± 20cm. Hewan ini nokturnal dan pemakan segala, namun menyukai bulir-bulir. Betinanya mampu beranak kapan saja, dengan anak 3-10 ekor/kelahiran. Umurnya mencapai 2-3 tahun dan menyukai hidup berkelompok.


Klasifikasi Tikus Rumah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : R. rattus

5. Ordo Logomorpha
Ciri-ciri:
Seperti rodentia tetapi gigi serinya 4 atau lebih, gigi molare dapat tumbuh terus, ekor pendek, kuat dapat digerakkan.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu kelinci sumatra dengan ciri-ciri sbb:
Kelinci Sumatra (Nesolagus netscheri), juga dikenal dengan nama Kelinci Sumatra telinga pendek atau Kelinci belang Sumatra, adalah jenis kelinci liar yang hanya dapat ditemukan di hutan tropis di pegunungan Bukit Barisan di pulau Sumatra, Indonesia. Populasi kelinci Sumatra mengalami penurunan yang signifikan yang diakibatkan oleh perambahan hutan yang agresif di pulau Sumatra.
Berukuran sekitar 40 cm panjangnya, kelinci Sumatra memiliki garis-garis kecoklatan, dengan ekor berwarna merah, dan bawah perutnya berwarna putih. Biasanya tinggal di hutan dengan ketinggian 600-1400 meter dari permukaan laut. Kelinci ini merupakan hewan nokturnal, dengan menempati bekas atau liang hewan lain. Makanannya adalah pucuk daun muda dan tanaman yang berukuran pendek, namun kelinci hutan yang ditangkarkan memakan biji-bijian dan buah-buahan.
Klasifikasi Kelinci Sumatra
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Genus : Nesolagus
Spesies : N. netscheri

6. Ordo Sirenia
Ciri-ciri:
Mirip cetacea, tidak ada daun telinga, tidak ada tungkai belakang. Tungkai depan seperti dayung, kulit tebal sedikit rambut, dan hidup di laut atau di air tawar.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu sapi laut dengan ciri-ciri sbb:
Tubuh lebih membulat dibandingkn duyung, serta bulu pada manatees lebih tebal dibandingkan duyung. Pada moncong tumbuh rambut atau seperti kumis putih. . Sapi laut biasanya suka hidup di perairan dangkal dekat pantai. Ukuran tubuhnya bisa sepanjang 7,6 meter dan warnanya kelabu kecokelatan dengan pola polka dot samar.
Klasifikasi sapi laut
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Sirenia
Famili : Dugongidae
Genus : Hydrodamalis
Spesies : H. gigas

7. Ordo Cetacea
Ciri-ciri:
Mirip sirenia, tidak ada daun telinga, tidak ada rambut, tidak ada kelenjar-kelenjar di kulit. Tidak ada tungkai belakang, tungkai depan disebut flipper seperti dayung. Bentuk gigi semua sama dan tidak berlapisan email, atau tidak bergigi. Jari lebih dari lima. Hidup di laut atau air tawar, lambung terbagi menjadi 4.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu paus biru dengan ciri-ciri sbb:
Bernapas dengan paru-paru, binatang ini memiliki ekor mendatar sehingga mudah muncul dipermukaan. Sering memancarkan air yang berasal dari dua lubang hidungnya. lubang hidung itu digunakan paus untuk bernapas. Pada saat di air luang hidung tersebut tertutup oleh katup supaya tidak kemasukan air. Ikan ini termasuk paus berdarah panas. Tubuhnya penuh emas, hampir 1/3 dari tubuhnya adalah lemak. Sirip dorsal paus biru kecil.
Klasifikasi paus biru
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Cetacea
Famili : Balaenopteridae
Genus : Balaenoptera
Spesies : B. musculus

8. Ordo Chiroptera (mamalia bersayap tangan)
Ciri-ciri:
Pemakan buah-buahan di malam hari (nokturnal). Gigi runcing tajam, kaki belakang lebih kecil, terdapat selaput antar jari-jari, dari tungkai depan hingga tungkai belakang, berguna untuk terbang, denagn gerakan seperti sayap burung.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu kelelawar dengan ciri-ciri sbb:
Kelelawar adalah Mamalia (Binatang Menyusui) yang dapat terbang, dan biasanya tinggal di gua-gua atau pepohonan yang tinggi. Makanannya adalah buah-buahan, tetapi ada juga kelompok Kelelawar yang memakan serangga dan menghisap madu. Untuk mendapatkan makanan kelelawar dilengkapi dengan sepasang sayap yang fleksibel dan menyatu dengan kedua pasang kakainya.
Sayap yang dimiliki kelelawar sangat lentur, seperti kulit kelelawar itu sendiri dan membentang diantara tulang-tulang jari kakinya sampai ke bagian lengannya. Paa bagian ibu jari dari kaki-kaki kelelawar terdapat cakar yang berfungsi untuk mendaki dibebatuan gua dan bergelantungan di pohon.
Klasifikasi Kelelawar
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Chiroptera
Genus : Mytes
Species : Myote sp.


9. Ordo Dermoptera (mamalia bersayap kulit)
Ciri-ciri:
Berukuran kecil sampai medium, kaki-kakinya menyokong satu lipatan otot yang melebar di daerah lateral diantara kaki muka dan kaki belakang dari leher sampai ekor, giginya mempunyai puncak yang tajam, tengkorak lebar dan gepeng, terdapat sebuah postorbital bar yang tidak sempurna, tulang lachrymal tidak melebar samapi ke muka, tidak terdapat taju paroksiputal, dan hanya terdapat di asia tenggra.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu kubung pelanduk sunda dengan ciri-ciri sbb:
Kubung pelanduk Sunda hidup menyebar di kawasan Indochina dan paparan Sunda dengan Malaysia sebagai pusat penyebaran hingga ke Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Kenyataannya lemur terbang dari Jawa dan Kalimantan punya keunikan yang membuatnya berbeda dengan lemut terbang di Malaysia.
Keduanya juga memiliki ciri morfologi yang sedikit berbeda. Misalnya, kubung pelanduk dari Kalimantan berukuran lebih kecil. Namun, Kubung Kalimantan memiliki variasi pola warna rambut yang lebih beragam daripada lemur sejenis dari Jawa dan Malaysia.
Hewan tersebut memiliki keunikan karena kemampuannya melayang di udara sehingga seolah-olah terbang. Dengan selaput di antara kaki-kakinya, kubung pelanduk dapat melompat dari batang pohon ke pohon lainnya hingga sejauh 136 meter. Selain itu, kubung pelanduk juga dikenal sebagai mamalia yang menjadi kerabat terdekat primata yang memisahkan diri sekitar 86 juta tahun lalu.
Klasifikasi kubung pelanduk sunda
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Dermoptera
Genus : Galeopterus
Species : G. variegatus

10. Ordo Marsupialia (mamalia berkantung)
Ciri-ciri:
Telur mempunyai makanan cadangan, anaknya lahir pada tahap perkembangan yang masih awal, mempunyai kloaka yang dangkaldan sebuah spinkter, otak tidak mempunyai korpus kallosum, terdapat satu set gigi yang tidak diganti kecuali premolar terakhir, telinga biasanya dilindungan dengan sebuah bulla yang dibentuk dari alispenoid.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu wombat dengan ciri-ciri sbb:
Wombat adalah marsupial Australia yang berkaki pendek, berkaki empat dan memiliki panjang kira-kira 1 meter dengan ekor yang sangat pendek. Nama wombat berasal dari Eora, komunitas Aborigin yang merupakan penduduk asli daerah Sydney. Wombat menggali liang dengan gigi depan seperti hewan pengerat dan cakar yang kuat. Walaupun wombat berburu di siang hari dan malam hari, wombat juga akan pergi untuk makan di hari yang dingin.
Wombat adalah hewan herbivora, makanan mereka kebanyakan rumput, tumbuh-tumbuhan dan akar. Mereka diburu oleh setan Tasmania. Warna kulitnya bervariasi dari warna seperti pasir sampai coklat, atau dari abu-abu sampai hitam. Wombat memiliki metabolisme yang lambat dan membutuhkan waktu 14 hari untuk mencerna makanan seluruhnya. Mereka biasanya bergerak dengan lamban, namun bila merasa terancam dapat lari dengan kecepatan 40 km/jam dan bertahan dalam kecepatan itu selama 90 detik.
Klasifikasi Wombat
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Infrakelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Famili : Vombatidae
Genus : Phascolomys
Species : Phascolomys sp

11. Ordo Probosoidea (mamalia berproboscis)
Ciri-ciri:
Tubuh besar, mempunyai proboscis dengan dua lubang hidung, dapat untuk memegang. Kepala besar, leher pendek, telinga lebar, gigi seri atas dua buah yang tumbuh panjang, kaki lurus seperti tiang, berat badan sekitar 300-350kg, dan umur dapat mencapai 50 tahun.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu gajah sumatra dengan ciri-ciri sbb:
Gajah sumatera secara umum mempunyai ciri badan lebih gemuk dan lebar. Pada ujung belalai memiliki satu bibir. Berbeda dengan Gajah Afrika, Gajah Sumatera memiliki 5 kuku pada kaki depan dan 4 kuku di kaki belakang. Berat gajah sumatera dewasa mencapai 3.500-5000 kilogram, lebih kecil dari Gajah Afrika.
Rata-rata Gajah Sumatera dewasa dalam sehari membutuhkan makanan hingga 150 kilogram dan 180 liter air. Dari jumlah itu, hanya sekitar 40% saja yang mampu diserap oleh pencernaannya. Untuk memenuhi nafsu makan ini Gajah Sumatera melakukan perjalanan hingga 20 km perharinya. Dengan kondisi hutan yang semakin berkurang akibat pembalakan liar dan kebakaran hutan, tidak heran jika nafsu makan dan daya jelajah bintang berbelalai ini sering terjadi konflik dengan manusia.
Sebagaimana spesies gajah asia lainnya, Gajah Sumatera tidur sambil berdiri. Selama tidur, telinganya selalu dikipas-kipaskan. Ia mampu mendeteksi keberadaan sumber air dalam radius 5 kilometer. Gajah Sumatera, mengalami masa kawin pada usia 10-12 tahun. Dan akan melahirkan anak 4 tahun sekali dengan masa mengandung hingga 22 bulan.
Klasifikasi gajah sumatra
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Probosoidea
Famili : Elephantidae
Genus : Elephas
Species : E. maximus

12. Ordo Pinnipedia
Ciri-ciri:
Berukuran sedang sampai besar, jari-jarinya berselaput smpurna, gigi seri pada belahan rahang bawah masing-masing kurang dari 3 buah, terkorak mempunyai bagian kranium yang lebih besar, dan tidak terdapat lempeng postorbital.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu anjing laut dengan ciri-ciri sbb:
Anjing laut umumnya bertubuh licin dan cukup besar. Tubuhnya beradaptasi dengan baik untuk habitat akuatiknya, di mana mereka menghabiskan sebagian besar masa hidupnya. Sebagai tangan, kaki depannya berukuran besar dan berbentuk seperti sirip, dan tubuhnya menyempit ke belakang. Anjing laut terkecil, yaitu Arctocephalus galapagoensis memiliki berat sekitar 30 kg untuk ukuran dewasa dan panjang 1.2 meter. Anjing laut terbesar, yaitu anjing laut gajah selatan (Mirounga leonina) memiliki panjang maksimal hingga 4 meter dan berat 2200 kg.
Semua jenis anjing laut merupakan hewan karnivora yang memakan ikan, cumi dan hewan laut lainnya. Hydrurga leptonyx kemungkinan merupakan predator terbesar di antara jenis-jenis anjing laut lainnya, yang memakan berbagai macam hewan dari krill
Klsifikasi anjing laut
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Family : phocidae
Genus : Phoca
Species : Phoca vitalina


13. Ordo Pholidota (mamalia bersisik, tak bergigi)
Ciri-ciri:
Umumnya tak bergigi, tidak terdapat clavicula, tubuh dilindungi sisik dari zat tanduk, bagian tubuh ventral berambut, makan semut, anai-anai, dan dapat berpegangan dengan ekornya.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu trenggiling dengan ciri-ciri sbb:
Trenggiling biasa (Manis javanica syn. Paramanis javanica) adalah wakil dari ordo Pholidota yang masih ditemukan di Asia Tenggara. Hewan ini memakan serangga dan terutama semut dan rayap. Trenggiling hidup di hutan hujan tropis dataran rendah. Trenggiling kadang juga dikenal sebagai anteater.
Bentuk tubuhnya memanjang, dengan lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga panjang tubuhnya untuk mencari semut di sarangnya. Rambutnya termodifikasi menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis sebagai alat perlindungan diri. Jika diganggu, trenggiling akan menggulungkan badannya seperti bola. Ia dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga "sisik"nya dapat melukai kulit pengganggunya.
Klasifikasi trenggiling
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Pholidota
Famili : Manidae
Genus : Manis
Species : M. javanica

14. Ordo Perissodactyla (mamalia berjari ganjil)
Ciri-ciri:
Telapak kaki berjari ganjil, dibungkus kuku dari zat tanduk, tidak bertanduk, lambung sederhana, tidak memiliki vesicafellea (kantung empedu).
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu badak sumatra dengan ciri-ciri sbb:
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) adalah satu-satunya badak Asia dengan dua cula. Badak Sumatera juga dikenal memiliki rambut terbanyak dibandingkan seluruh sub-spesies badak di dunia, sehingga sering disebut hairy rhino (badak berambut). Ciri-ciri lainnya adalah telinga yang besar, kulit berwarna coklat keabu-abuan atau kemerahan sebagian besar ditutupi oleh rambut dan kerut di sekitar matanya.
Panjang cula depan biasanya berkisar antara 25-80 cm, sedangkan cula belakang biasanya relatif pendek dan tidak lebih dari 10 cm. Saat anak badak Sumatera lahir hingga remaja biasanya kulitnya ditutupi oleh rambut yang lebat berwarna coklat kemerahan. Bersamaan dengan bertambahnya usia satwa ini, rambut yang menutupi kulitnya semakin jarang dan berubah kehitaman. Panjang tubuh satwa dewasa berkisar antara 2 - 3 meter dengan tinggi 1 - 1,5 meter. Berat badan diperkirakan berkisar antara 600 - 950 kg.
Klasifikasi gajah sumatra
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Famili : Rhinocerotidae
Genus : Dicerorhinus
Spesies : D. sumatrensis

15. OrdoArtiodactyla (mamalia berjari genap)
Ciri-ciri:
Digolongkan menjadi ruminansia dan non-ruminansia, ruminansia mamalia memamah biak, kaki panjang, berjari genap, bertanduk, tidak bertaring, lambung terbagi 4 kompartemen.
Non-ruminanasia, mamalia tidak memamah biak, lambung tidak terbagi 4 kompartemen, bertaring, tidak bertanduk.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu kambing dengan ciri-ciri sbb:
Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa. Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu
Klasifikasi kambing
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Capra
Spesies : C. a. hircus

16. Ordo Primata
Ciri-ciri:
Pada umumnya setiap melahirkan hanya satu anak, tangan dan kaki berjari lima, berkuku dan dapat untuk memegang.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu simpanse dengan ciri-ciri sbb:
Simpanse (sering disingkat dalam Bahasa Inggris, chimp) adalah nama umum dari 2 spesies kera dalam genus Pan. Simpanse adalah hewan yang sering ditemui di hutan tropis. Biasanya kulitnya berwarna hitam kecoklatan, dan berbulu hitam. Simpanse yang paling dikenal adalah dari golongan Pan troglodytes, yang habitat terbanyaknya adalah di daerah Afrika Barat, dan Afrika Tengah. Dari pihak sepupu terdekat dengan simpanse, dikenal pula Bonobo atau "Pygmy Chimpanzee" yang berasal dari golongan Pan paniscus, dan banyak ditemukan di Kongo. Sungai Kongo menandai batas dari kedua golongan simpanse tersebut.
Simpanse adalah anggota keluarga Hominidae, bersama dengan gorila, manusia, dan orang utan. Dua spesies simpanse yang tersebut diatas adalah spesies terdekat dengan spesies manusia semuanya adalah termasuk suku Hominini (termasuk sub-suku Hominina yang sudah punah). Simpanse adalah satu-satunya anggota sub-suku Panina yang diketahui sampai saat ini.

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Famili : Hominidae
Genus : Pan
Species : Panstonglodytes

Sabtu, 25 Desember 2010

proses osifikasi endokondral

36.
Proses osifikasi endokondral dimulai dengan ujung pada jaringan kartilago yang disebut sebagai “pusat osifikasi primer” yang terlihat sejak perkembangan periode fetal, walau beberapa tulang pendek memulai proses osifikasi setelah kelahiran. Proses osifikasi kedua terjadi setelah lahir dan membentuk epipisis dari tulang panjang dan tulang ekstremitas dari tulang iregular dan pipih. Baik diapisis maupun epipisis dari tulang panjang dipisahkan oleh bagian akrtilago (lempeng epipiseal). Saat anak sampai pada maturitas skeletal (usia 18 hingga 25 tahun), seluruh jaringan kartilago digantikkan dengan tulang, dengan jalan menyatukan diapisis dan epipisis
Pembentukan Tulang
Posted by: reza in Tulang
Add Comment
Osifikasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas.
Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini.
Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.
Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise.
Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.

konsep general education

Konsep General Education

Dalam kehidupan masyarakat modern ketergantungan hidup terhadap produk teknologi terutama teknologi informasi. Kemajuan iptek di era globalisasi (kehidupan tanpa tapal batas), menuntut masyarakat untuk memiliki kemampuan spesialisasi. Hal ini berpengaruh pada pola fikir, pola hidup dan perilaku. Teknologi disatu sisi membantu aktivitas hidup masyarakat, di sisi lain menjadikan sikap mental masyarakat malas, karena dibuai berbagai kemudahan. Kehidupan di zaman modern seolah-olah tidak akan dapat bertahan hidup tanpa bantuan produk teknologi, hal ini memaksa kehidupan menjadi konsumtif. Pada saatnya akan menggusur nilai-nilai kemanusiaan yaitu kemandirian dalam mengatasi persoalan hidupnya. Nilai-nilai kemandirian sangat dibutuhkan karena didalamnya ada unsur kreatifitas dan efisiensi. Situasi yang dilematis, perkembangan kehidupan modern biaya hidup menjadi tinggi, namun tidak mengikuti perkembangan jauh ketinggalan, ini merupakan problematika kehidupan modern.
Untuk mengantisipasi dampak negatif kemajuan iptek dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian. Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga Negara maupun sebagai bagian dari alam.
Abad 20 di Amerika dan Eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa sistem pendidikan modern telah menghasilkan para saintis dan teknokrat yang handal tapi tidak melahirkan para lulusan yang memiliki integritas kepribadian. Menurut Philip H. Phenix (1964:6), untuk menghasilkan para lulusan yang memiliki kompetensi kepribadian dan keahlian yang matang diperlukan pemahaman dan pengalaman enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa yaitu ;
a) Makna symbolycs, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung
b) Makna empirics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris
c) Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam
d) Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk
e) Makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah
f) Makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat
Keenam pola makna di atas dikemas dalam bentuk General Education (Pendidikan Umum)
Philip H. Phenix (1963:8) merumuskan tujuan pendidikan umum :
A complete person should be skilled in the use of speech, symbol and gesture, factually well informed, capale of creating and apresiating object of esthetic significance, endowed with a rich and disciplined life in relation to self and others, able to make wise decision and to judge between right and wrong and possed of an integral out look. Artinya manusia yang memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, symbol, isyarat, dapat menerima informasi factual, dapat melakukan dan mengapresiasi objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya maupun orang lain, cakap dalam mengambil keputusan yang bijaksana, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta memiliki pandangan yang integral. Wolfgang Klafki (1968:20) : general education merupakan bidang studi yang komprehensif karena mendidik kepala, hati dan tangan. Secara terintegrasi. Sasaran yang disentuh dalam general education adalah tiga potensi utama manusia yaitu : akal, hati dan tingkah lakunya.
Di Amerika dan Inggris, konsep general education diakui sebagai sebuah program studi yaitu program pendidikan yang mengembangkan seluruh aspek kepribadian dalam rangka menciptakan masyarakat yang berbudaya, demokratis dan perduli terhadap lingkungannya baik lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya. Laporan lima puluh tahunan dari Nation Society for the study of education tahun 1958, program studi general education di Amerika, dilatarbelakangi oleh empat hal, yaitu :
1. Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil temuannya yang menakjubkan, sementara mereka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.
2. Sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat-minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas
3. Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa
4. Sebagai reaksi terhadap formalism dalam pendidikan liberal
(sumber:http://isbdku.blogspot.com)